-->

Pengaruh Pupuk pada Mikroorganisme Tanah

Ketika kita menerapkan pupuk organik dan anorganik ke tanah. Pupuk yang bekerja cepat atau lambat untuk diserap tanaman disebabkan oleh aksi mikroorganisme tanah. Mikroorganisme memecah bahan organik menjadi bentuk anorganik untuk diserap tanaman. mengubah tidak larut menjadi larut... Sebaliknya, pupuk juga mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan mereka di dalam tanah.

pupuk organik

Pengaruh pupuk pada mikroorganisme tanah

Pupuk organik seperti pupuk kandang, pupuk hijau, dan lumpur tambak akan meningkatkan jumlah mikroorganisme. Karena di dalamnya sudah terdapat sejumlah besar mikroorganisme. Bahan organik meningkatkan jumlah mikroorganisme. Degradasi selulosa, proteolisis dan protozoa. Berbagai jenis pupuk organik mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme tanah dengan derajat yang berbeda. Tergantung pada rasio C:N (rasio antara karbon organik dan nitrogen organik) pupuk.

Baca juga: Penyebab Cara Mengatasi Timun Pahit Akibat Salah Perawatan

Pupuk anorganik juga memiliki efek mendorong pertumbuhan dan perkembangan mikroorganisme tanah. Karena memiliki elemen N, P, K, Ca, elemen jejak sangat penting untuk mikroorganisme. Bila dikombinasikan dengan pupuk anorganik dan pupuk organik, jumlah mikroorganisme akan meningkat 3-4 kali lipat dibandingkan dengan pupuk mineral saja. Terutama bakteri Azotobacter, bakteri amonifikasi, nitrifikasi, pendegradasi selulosa.

Kondisi kehidupan mikroorganisme

Sebagian besar bakteri menguntungkan berkembang pada kelembaban 60-80%. Kelembaban yang terlalu rendah atau terlalu tinggi menghambat mikroorganisme. Hanya jamur dan actinomycetes yang dapat tumbuh dalam kondisi kering.

Baca juga: Cara Mencegah Penyakit hawar Daun Daun Tomat

Efek lainnya

Pestisida kimia, fungisida dan herbisida memiliki dampak besar pada mikroorganisme. Serta ekosistem tanah pada umumnya. Penggunaan obat-obatan kimia mencemari lingkungan tanah. Membunuh sebagian besar mikroorganisme dan protozoa di dalam tanah.

Penggunaan pupuk anorganik dalam waktu lama dengan sedikit penambahan organik juga berdampak serius pada tanah. Pupuk anorganik meningkatkan pH sehingga mikroflora menjadi tidak seimbang. Mikroorganisme berbahaya akan menyebabkan sebagian besar kerusakan pada tanaman.

Selain itu, pengairan, pengolahan tanah dan mode pertanian lainnya juga memiliki efek yang jelas pada aktivitas mereka. Misalnya, rotasi tanaman. Setiap tanaman memiliki mikroflora unik yang hidup di rizosfernya. Oleh karena itu, rotasi tanaman membuat mikrobiota tanah lebih seimbang dan kaya. Orang sering merotasi tanaman selain legum untuk meningkatkan kandungan nitrogen dalam tanah.

Baca juga: Cara Sukses Menanam Tomat Organik di Rumah

Semua praktek pertanian di atas memiliki efek langsung dan mendalam pada pertumbuhan mikroorganisme di dalam tanah, sehingga mempengaruhi aktivitas biologis, yaitu metabolisme bahan organik dan anorganik di dalam tanah, mempengaruhi pembentukan humus dan tekstur tanah.

Atas

Tengah 1

Tengah 2

Bawah