-->

Teknik Budidaya Ikan Mas Hibrida

Ikan mas hibrida 3-baris saat ini di Indonesia sangat dihargai karena nilai ekonominya, cocok untuk metode dan karakteristik budidaya di Indonesia. Dengan karakteristik yang berharga dari 3 ikan ras seperti penampilan cantik, kualitas daging yang lezat, vitalitas tinggi, ketahanan penyakit yang baik.

Teknik budidaya semi intensif/ intensif komersial


Teknik Budidaya Ikan Mas Hibrida

1. Pemilihan lokasi untuk membangun tambak

Lokasi tambak merupakan masalah yang sangat penting yang sangat mempengaruhi investasi dan resiko dalam proses budidaya di masa yang akan datang. Oleh karena itu, orang harus memilih lokasi konstruksi yang nyaman untuk bepergian, mudah dilindungi dan dirawat.

Tergantung pada kondisi investasi, luas tanah dan permukaan air untuk membangun berbagai bentuk kolam. Kolam memiliki pasokan air dan drainase yang nyaman. Area yang sesuai harus 1.000 - 5.000 m2, kedalamannya 1,5 - 2m. Ketinggian air lebih rendah dari kolam, ketinggian minimum kolam adalah 0,5 m di atas permukaan air. Ketebalan lumpur bagian bawah tidak lebih dari 20 cm.

Baca juga : Cara Memulai Budidaya Ikan Nila dengan Mudah.

2. Persiapan kolam

Isi kolam dengan air, rendam kolam selama 3-5 hari, lalu tiriskan airnya. Lakukan ini beberapa kali untuk mencuci tawas di kolam. Setelah itu beri kapur, bajak dan pupuk dasar tambak dengan takaran yang sama seperti di atas.

Isi kolam dengan air, air yang diberikan harus bersih dan terjamin sesuai kebutuhan. Rendam dalam 3-5 ini lalu tiriskan airnya. Kemudian pengapuran, pembajakan, pemupukan dasar tambak sesuai takaran yaitu dengan menebar merata ke seluruh tambak 50 kg daun hijau untuk 100m2 dan 20-30 kg pupuk kandang.

Baca juga : Memulai Budidaya Lele untuk Pemula dalam Budidaya.

3. Pemilihan dan penebaran benih

Benih harus memenuhi standar ukuran 4 - 6cm, ikan harus seragam dalam ukuran, kuat, lincah, cantik luar, sisik lengkap dan tidak cacat. Benih ikan harus dibeli dari fasilitas produksi yang memiliki reputasi baik.

Musim tanam adalah dari Maret hingga April setiap tahun. Padat penebaran budidaya semi intensif 0,5 - 1 ekor/m2, budidaya intensif 1 - 1,5 ekor/m2.

Sebelum menebar benih perlu dilakukan pengecekan suhu air di kolam dan suhu air di kantong penyimpanan ikan, lepaskan benih ke arah angin, jangan lepaskan benih saat panas terik matahari. , waktu yang tepat untuk melepas bibit sebaiknya pukul 6-9 pagi atau sore hari.

Baca juga : Budidaya Ikan: Panduan Memulai Bisnis Lengkap Untuk Pemula.

4. Makanan

Pakan untuk benih ikan adalah pakan industri atau pakan buatan sendiri dengan kandungan protein 20-30%.
Jumlah pakan harian yang dihitung sesuai dengan perkiraan berat ikan di kolam ditentukan dalam tabel berikut:


Disarankan untuk memberi makan ikan secara terkonsentrasi dan pada waktu tertentu, memberi makan dua kali sehari di pagi dan sore hari saat dingin. Untuk setiap 300m2, letakkan lantai makan. Makanan untuk benih ikan yang memperhatikan kualitas, tidak boleh terkontaminasi jamur, racun, tidak ada antibiotik, bahan kimia terlarang dan memastikan kebersihan dan keamanan makanan .

5. Pengelolaan kolam Beri makan

ikan setiap hari untuk memastikan jumlah dan kualitas yang cukup, dan periksa kolam setiap hari di pagi hari untuk mendeteksi kasus awal kekurangan oksigen, ikan sakit, warna air terlalu kental, ... Dengan metode budidaya intensif, disarankan untuk memperhatikan penggunaan sistem kipas untuk meningkatkan jumlah oksigen di kolam, dan menggunakan sistem pengumpan agar ikan bisa makan secara merata.

Baca juga : Budidaya Ikan Nila Monosex: Panduan Bisnis Yang Menguntungkan Untuk Pemula.

Sebaiknya secara teratur menggantung kantong kapur bubuk di sebelah saringan untuk memberi makan ikan dengan jumlah 2-4 kg / kantong / lantai, menggunakan probiotik, vitamin untuk meningkatkan daya tahan, kemampuan menyerap makanan. Setiap 15 hari sekali, air tambak didesinfeksi dengan bubuk kapur sebanyak 2 kg/100m2 air tambak.

* Untuk pertanian intensif, perhatian harus diberikan pada:
  • Bulan berkembang biak 1-2: Tidak ada aerasi.
  • Bulan kawin 3-4: Aerasi 4-5 jam/hari, dari jam 2 pagi - 5 pagi.
  • Bulan berkembang biak 5-6: Aerasi 6 -7 jam/hari, dari 0 pagi - 7 pagi.
  • Perhatikan aerasi pada hari-hari ketika cuaca berubah, tidak ada sinar matahari. Pada hari-hari dengan hujan lebat dan angin kencang, kurangi waktu kipas angin.

6. Panen

Setelah 8 - 10 bulan, berat ikan bisa mencapai 0,6 - 0,8 kg/ekor, sebelum panen ini 1-2 berhenti memberi makan ikan. Saat panen, kurangi ketinggian air di kolam dari 1/3 menjadi 1/2, gunakan jaring pukat, untuk mencegah ikan tersedak lumpur. Kemudian tiriskan dan tangkap semua ikan yang tersisa. | NaVifeed

Atas

Tengah 1

Tengah 2

Bawah