Fungsi Center Bearing Propeller Shaft pada Kendaraan
12 Mei 2021
Sebagai gantungan kopling, bantalan tengah merupakan komponen penting dari poros baling-baling sambungan tipe 3. Umumnya, bantalan tengah ini dapat kita temukan pada poros baling-baling yang digunakan pada mobil penggerak roda belakang dengan jarak sumbu roda yang panjang.
Center Bearing memiliki kontribusi yang signifikan terhadap ketahanan poros baling-baling dan kenyamanan berkendara. Tak jarang, saat bantalan tengah mengalami kerusakan, getaran kuat dan keras akan muncul di seluruh bodi kendaraan.
Jika kerusakan center bearing tidak parah maka getaran hanya terjadi pada kecepatan tertentu, namun jika kerusakan parah maka getaran dan suara saat poros baling-baling berputar akan muncul pada berbagai kondisi kecepatan kendaraan.
Sebenarnya apa sih fungsi dari center bearing pada joint propeller shaft type 3 ini? Artikel ini akan berbagi informasi mengenai fungsi center bearing pada joint propeller shaft type 3 pada kendaraan. Simak infonya di bawah ini.
1. Sebagai penghubung antar poros baling-baling
Fungsi pertama Center Bearing pada poros baling-baling sambungan tipe 3 adalah untuk menghubungkan dua poros baling-baling, bantalan tengah dipasang di tengah-tengah dua batang baling-baling.
Ya, poros baling-baling sambungan tipe 3 memiliki dua poros baling-baling: depan dan belakang. Terdapat pooled connection pada posisi center bearing yang akan menghubungkan kedua poros antara poros baling-baling depan dan poros baling-baling belakang. Sambungan universal membatasi ujung sambungan poros baling-baling.
2. Jaga putaran poros baling-baling agar tetap stabil dan lurus
Fungsi bantalan tengah kedua dari poros baling-baling sambungan tipe 3 adalah untuk menjaga agar putaran poros baling-baling tetap stabil dan lurus. Poros baling-baling sambungan tipe 3 ini memiliki sudut tambahan di tengah, yaitu tepat di sambungan universal yang dipasang di belakang bantalan tengah.
Tanpa bantalan tengah di depan sambungan universal pusat, putaran poros baling-baling tidak dapat stabil dan lurus. Sudut yang terbentuk pada sambungan universal tengah akan membuat putaran poros baling-baling tidak seimbang dan mudah rusak.
Bantalan tengah akan menjaga putaran kedua poros baling-baling berputar dengan mantap dan lurus sehingga bantalan tengah dapat memperoleh daya tahan dan kenyamanan saat poros ini berputar.
3. Kurangi beban torsi pada poros baling-baling
Bantalan tengah berikutnya pada fungsi poros baling-baling sambungan tipe 3 mengurangi beban torsi pada poros baling-baling. Ya, joint propeller shaft type 3 ini biasa digunakan pada mobil dengan jarak sumbu roda yang panjang, seperti Ford F150 atau RAM 1500.
Mobil dengan jarak sumbu roda yang panjang akan menambah beban torsi pada poros baling-baling. Jika mobil menggunakan poros baling-baling tipe 2, bukan tidak mungkin poros baling-baling akan cepat putus atau sambungan universal akan cepat rusak akibat beban puntir yang terlalu berat.
Oleh karena itu, poros baling-baling sambungan tipe 3 menggunakan bantalan tengah untuk mengurangi beban torsi yang dihadapi oleh poros baling-baling. Dengan begitu, bantalan tengah dapat menjaga daya tahan poros baling-baling dan memperoleh kenyamanan selama kendaraan digunakan dalam waktu yang lama.
4. Mengurangi getaran yang timbul dari putaran poros baling-baling
Fungsi terakhir center bearing pada joint propeller shaft type 3 adalah untuk mereduksi getaran yang timbul pada putaran propeller shaft. Konstruksi bantalan tengah memiliki busing karet di sekelilingnya yang akan mengikat balapan luar ke braket bantalan tengah.
Fungsi karet ini adalah untuk meredam getaran yang terjadi pada saat poros baling-baling berputar. Dengan begitu, getaran yang timbul akibat putaran poros baling-baling tidak merambat ke badan kendaraan sehingga mobil bisa berjalan lebih nyaman.