-->

Cara merawat Durian yang baru ditanam

Durian merupakan tanaman buah tropis yang bernilai ekonomi tinggi. Baru-baru ini, areal penanaman durian baru telah diperluas untuk menggantikan pohon buah-buahan dan tanaman industri. Pada penanaman tahap baru, durian sering mengalami masalah seperti pertumbuhan kerdil, pertumbuhan lambat; rentan terhadap penyakit jamur dan hama serangga. Lalu bagaimana cara merawat durian yang baru ditanam agar tumbuh sehat; Resistensi tinggi terhadap penyakit jamur adalah masalah yang sangat diperhatikan oleh petani yang tidak berpengalaman.

Cara merawat durian yang baru ditanam

Untuk mengatasi masalah di atas, tukang kebun dapat menerapkan langkah-langkah berikut:

1. Tutup, jaga agar durian tetap lembab setelah tanam

Durian merupakan tanaman yang menyukai iklim panas, kelembaban tinggi, dan tidak menyukai iklim kering. Suhu yang cocok untuk pertumbuhan pohon durian adalah pada kisaran 22-30oC. 

Setelah disemai, tukang kebun harus menutupi dan menjaga tanah tetap lembab dengan bahan-bahan seperti jerami, ranting kering, batang jagung, batang pisang, dll. Untuk membatasi penguapan air, dan menjaga tanah lapisan atas tetap lembab, tidak hilang saat disiram.

Catatan : bahan penutup 15-20cm dari akar untuk membatasi busuk akar. 

Baca juga: Cara menanam Bayam dari Biji dan Bibit

2. Tumpang sari dengan pepohonan untuk menaungi matahari dan angin

Durian adalah tanaman yang menyukai cahaya, jadi jangan menanam terlalu padat agar pohon dapat menerima cahaya yang cukup untuk tumbuh dan berkembang.

Jarak yang cocok:
  • Budidaya khusus: 6mx6m atau 7mx7m.
  • Tumpangsari: 8mx8m, 9mx9m atau 10mx12m.

Namun, pada tahap bibit muda, tukang kebun harus melakukan tumpangsari dengan tanaman lain untuk menutupi sinar matahari dan angin untuk durian muda untuk membatasi goyangan akar. Rumput vetiver , singkong kuning , dan pisang dapat ditanam baik untuk menghasilkan sumber biomassa untuk pemangkasan dan penutup in situ; baik menaungi matahari dan angin, memperbaiki tanah. Karena sebagian besar lahan untuk budidaya durian dikonversi dari kebun buah-buahan dan tanaman industri, telah menjadi terdegradasi, terdegradasi, dan miskin nutrisi.

Baca juga: Cara Merawat Tanah dengan Patogen

3. Penyiraman, pemupukan

Setelah tanam, durian harus disiram secara teratur untuk memastikan kelembaban tanah; terutama dalam 45 hari pertama penanaman. Jangan memupuk atau menyiram dengan pupuk sintetis (NPK) yang dapat menyebabkan kerusakan akar saat tanaman berakar. Ketika panen telah 45 hari; aplikasikan lebih banyak pupuk organik, semprotkan asam amino untuk melengkapi nutrisi, tingkatkan ketahanan tanaman.

4. Merangsang baby durian untuk menumbuhkan akar baru

Bayi durian, ketika baru dipindahkan dari tanah pot ke kebun, membutuhkan waktu untuk beradaptasi dengan lingkungan baru. Kemampuan akar untuk menyerap dan mencari unsur hara masih terbatas. Oleh karena itu, agar durian muda berakar dengan cepat, tukang kebun harus menggunakan produk biologis untuk merangsang tanaman berakar; seperti humat, ragi yang merangsang akar seperti Saccharomyces cerevisiae, Actinomycetes spp... Stimulasi akar yang tepat waktu akan membantu durian muda beradaptasi dengan cepat; menyerap dan memetabolisme unsur hara untuk memenuhi kebutuhan pertumbuhan dan perkembangan tanaman.

Baca juga: Cara Membuat Insektisida Sendiri untuk Tanaman di Rumah

5. Pencegahan serangga, jamur

Pencegahan wereng hijau
Selama tahap tunas, hama serangga yang umum pada durian adalah wereng hijau. Mereka mengisap, menyebabkan atrofi, kehilangan massa daun. Oleh karena itu, tukang kebun perlu menyemprot wereng hijau segera setelah tanaman mulai menghasilkan tombak.

Pencegahan penyakit jamur Pada daun:
Semprotkan jamur antagonis Chaetomium untuk mencegah penyakit yang disebabkan oleh jamur berbahaya pada daun seperti bercak daun (crab eye spot), luka bakar daun, antraknosa...

Atas

Tengah 1

Tengah 2

Bawah