Manfaat Kompos Tanaman dari Sisa Bahan Dapur
27 Oktober 2021
Mengurangi sampah organik dapur adalah solusi efektif untuk membantu menjaga lingkungan. Salah satu cara untuk menguranginya adalah dengan mengkomposkan sampah dapur. Jadi apa itu pengomposan dapur dan bagaimana manfaatnya dalam kehidupan? Silakan baca artikel di bawah ini untuk mengetahuinya.
1. Apa itu pengomposan dapur?
Jumlah sampah dapur yang dihasilkan oleh keluarga setiap hari menyumbang sekitar 80 hingga 90% dari total jumlah sampah. Bagaimana Anda biasanya menanganinya, membuangnya ke lingkungan atau mengumpulkannya di satu tempat lalu mengeringkannya dan membakarnya…? Perawatan ini tidak terlalu efektif, apalagi mempengaruhi lingkungan hidup.
Sampah dapur hampir merupakan sampah organik. Kompos dari limbah dapur adalah bahan organik termasuk limbah domestik setelah dimasak. Ini adalah kondisi bakteri berkembang biak dan menghancurkan setelah jangka waktu tertentu. Kompos organik berwarna coklat tua dan berbau harum.
Baca juga : Cara menanam nangka thailand untuk buah awal dan hasil tinggi.
2. Pengaruh sampah dapur
Ketika lingkungan tercemar oleh jumlah sampah yang dihasilkan orang setiap hari, itu juga menyebabkan masalah kesehatan. Oleh karena itu, pengomposan sampah dapur merupakan salah satu cara untuk menjaga lingkungan. Pengomposan kompos organik dari sampah dapur membantu mengurangi jumlah sampah yang signifikan. Alih-alih membuangnya, manfaatkan sampah itu untuk dijadikan kompos.
Penggunaan kompos dapur terutama diterapkan pada perawatan tanaman dan sayuran. Pupuk organik tidak hanya tidak merusak tanah, tetapi juga membantu tanah menjadi lebih keropos. Apalagi sayuran hijau yang dipupuk dengan pupuk organik tidak terkontaminasi bakteri seperti pupuk kandang segar dan dilengkapi dengan nutrisi. Ini juga merupakan metode yang efektif digunakan oleh banyak orang saat ini.
Selain itu, pengomposan dari sampah dapur akan membantu Anda menghemat uang untuk membeli pupuk, apalagi saat harga pupuk organik dan mikro-organik semakin mahal. Sedangkan Anda bisa memanfaatkannya di rumah dengan memanfaatkan sampah harian menjadi kompos. Secara khusus, penggunaan pupuk organik juga membantu mengurangi penggunaan pupuk kimia dalam jumlah yang signifikan.Selain itu, pengolahan limbah secara ilmiah juga berkontribusi terhadap perlindungan lingkungan, mengurangi efek rumah kaca.
Baca juga : Penerapan Cuka Kayu untuk Pertanian saat ini.
3. Memilah sampah dapur
Tidak semua sampah dapur bisa dijadikan kompos. Sampah anorganik seperti botol, kantong plastik, toples kaca, dll, tidak dapat digunakan, sehingga harus dibuang. Pemisahan sampah dan pemilihan sampah organik adalah untuk menciptakan sumber nutrisi bagi tanaman.
Beberapa jenis sampah organik dari dapur seperti kulit buah, sisa buah, cangkang telur, batang sayur... Tergantung dari sumber sampah masing-masing rumah tangga, komposisi organiknya berbeda-beda. Secara khusus, kulit pisang kaya akan potasium, kulit telur mengandung kalsium, mineral alami ... dalam makanan berlebih.
Baca juga : 6 Langkah Menanam Durian Sukses Menurut Pengalaman Petani.
4. Cara memanfaatkan limbah dapur secara efektif
Aplikasi pupuk langsung ke tanaman, tanaman tidak bisa menyerap dan mencerna. Jadi untuk memanfaatkan limbah dapur secara efektif, Anda perlu mengubah sampah menjadi sumber nutrisi dan pupuk organik yang melimpah untuk tanaman.
Baca juga : Cara menanam mawar dengan benar untuk membantu mekar bunga yang paling indah.
Untuk membuat kompos sampah dapur , Anda bisa menggunakan probiotik atau probiotik. Ini adalah proses mengubah sampah organik menjadi nutrisi yang baik untuk tanaman dan sayuran. Harap kumpulkan bahan limbah yang cukup untuk menyediakan zat dalam jumlah yang memadai. Pemberian pupuk organik pada tanaman juga tergantung pada masing-masing jenis tanaman, masa tanam mana yang paling aman untuk dipupuk. Untuk hasil terbaik, ikuti langkah-langkah berikut:
- Digunakan untuk mengairi batang, akar, daun: ambil larutan kompos setelah 7 sampai 10 hari dan campur dengan air bersih dengan perbandingan 1 liter larutan dan 20 liter air bersih. Waktu penyiraman adalah pagi atau sore hari yang sejuk
- Campurkan pupuk organik dengan air bersih untuk mengairi tanaman. Setiap 1kg pupuk kandang dengan 30-40 liter air halus, dibasahi secara merata untuk tanaman dan kebun sayur
- Terapkan pupuk langsung ke tunggul pohon: Tergantung pada jenis pohon, umur dan waktu pengembangan, gunakan jumlah kompos yang berbeda, rata-rata sekitar 200-400gr/akar. Taburkan pupuk kandang secara merata di atas bedengan sayuran hijau.
- Gunakan kompos untuk menyiapkan tanah: Campurkan kompos dapur dengan tanah pot untuk membantu melonggarkan tanah. Untuk kebun sayur yang bersih, gali tanah, pupuk, dan ratakan bedengan untuk menanam sayuran.
Pengomposan sampah dapur tidak sulit tetapi juga membawa banyak manfaat praktis bagi kehidupan dan lingkungan. Semoga share yang bermanfaat ini dapat membantu Anda mengetahui cara memanfaatkan limbah dapur sehari-hari dengan lebih efektif. Jangan lupa untuk berbagi dengan keluarga dan teman-teman Anda tip ini untuk melindungi lingkungan yang hijau dan indah bersama.