Komponen pada Transmisi Manual beserta Fungsinya
11 Mei 2021
Transmisi berfungsi untuk mengubah kecepatan dan momen torsi yang dihasilkan mesin untuk disalurkan ke roda. Selain daripada itu, transmisi juga mempunyai beberapa peranan penting bagi kendaraan. Setidaknya ada 4 fungsi transmisi yang harus kamu ketahui, yaitu:
- Ini meneruskan tenaga dan kecepatan mesin dari kopling ke poros baling-baling.
- Ubah momen mesin berproduksi sesuai kebutuhan pengemudi
- Memungkinkan kendaraan untuk mundur
- Memungkinkan mesin untuk hidup dalam keadaan netral
Sebagai bagian dari sistem power train, bentuk dan model transmisi manual bisa berbeda-beda, terutama jika dikaitkan dengan sistem penggerak yang digunakan pada kendaraan.
Misalnya, transmisi manual untuk mobil penggerak depan akan berbeda bentuknya dengan transmisi manual yang digunakan pada mobil penggerak belakang. Namun secara umum semua komponen pada transmisi manual ini sebagian besar sama, yang membedakan hanya letak dan bentuknya saja. Perhatikan gambar di bawah ini
Lalu apa sajakah suku cadang dan fungsi transmisi manual? Artikel berikut akan menjelaskan berbagai suku cadang transmisi manual dan fungsinya.
1. Input Shaft
Poros masukan adalah komponen transmisi yang berhubungan dengan kopling. Poros masukan adalah poros awal tempat tenaga mesin mengalir dari kopling ke roda gigi pada transmisi. Fungsi dari input shaft adalah untuk pertama kali memutar roda gigi sebelum dipindahkan ke posisi gigi lainnya pada gearbox transmisi.
2. Roda gigi transmisi
Roda gigi transmisi merupakan susunan dari beberapa roda gigi yang berfungsi untuk mengubah masukan putaran mesin menjadi keluaran keluaran berupa perubahan torsi atau kecepatan yang akan meninggalkan transmisi sesuai dengan kebutuhan pengemudi.
3. Roda gigi sinkronisasi
Roda gigi synchromesh adalah komponen roda gigi tambahan yang ditempatkan pada setiap roda gigi transmisi (kebanyakan pada roda gigi depan). Roda gigi synchromesh ini berfungsi untuk mencegah terjadinya pergantian gigi sebelum putaran antara kedua gigi yang akan disambungkan menjadi sama. Dengan begitu, synchromesh dapat mempermudah perpindahan gigi dalam rotasi cepat antara satu gigi dan lainnya.
4. Pergeseran garpu
Garpu perpindahan berfungsi untuk memindahkan roda gigi geser dan mengoperasikan sistem roda gigi transmisi dari porosnya, melakukan perpindahan gigi dari satu gigi ke gigi lainnya menjadi mudah dilakukan.
5. Shift linkage
Persambungan persneling menghubungkan tuas persneling dan garpu persneling. Pada persambungan shift ini, mekanisme interlock mencegah shift fork bergerak dengan sendirinya. Komponen ini bertanggung jawab untuk menggerakkan garpu pemindah gigi agar garpu pemindah gigi dapat melanjutkan untuk menyambungkan gigi transmisi.
6. Gear shift lever
Tuas transmisi / tuas pemindah gigi ini merupakan tuas yang terdapat di dalam kabin mobil yang berfungsi sebagai alat bantu bagi pengemudi saat melakukan perpindahan transmisi berdasarkan kondisi berkendara. Biasanya terdapat diagram perpindahan gigi pada tuas transmisi untuk memudahkan pengemudi mengetahui posisi persneling yang digunakan.
7. Output shaft
Output Shaft merupakan komponen yang akan meneruskan daya putar mesin dari transmisi ke poros baling-baling. Poros keluaran dihubungkan ke susunan roda gigi pada transmisi dari gigi 1 ke gigi mundur. Fungsi poros keluaran ini adalah untuk meneruskan putaran dari transmisi ke poros baling-baling.
8. Transmission bearing
Bantalan transmisi mengurangi gesekan antara permukaan komponen yang berputar, misalnya, pada poros masukan, poros keluaran, dan roda gigi counter. Berbagai bentuk bantalan digunakan dalam transmisi, umumnya menggunakan bantalan jarum, bantalan bola, dan bantalan runcing.
9. Counter gear and shaft
Roda gigi penghitung dan poros ini merupakan roda gigi penghubung yang akan menghubungkan putaran mesin dari poros masukan ke masing-masing roda gigi percepatan. Fungsi roda gigi counter adalah untuk memindahkan daya putar dari poros masukan ke roda gigi percepatan sesuai dengan roda gigi yang dipilih oleh pengemudi. Roda gigi counter ini umumnya dibuat menyatu antara roda gigi dan poros dan dipasang pada wadah transmisi.
10. Transmission case/ transmission body
Transmission Case digunakan sebagai pelindung komponen-komponen pada transmisi dan berfungsi sebagai penahan bearing transmisi beserta poros input dan outputnya. Selain itu, bodi transmisi ini digunakan sebagai tempat menampung oli transmisi.
11. Extension housing
Extension housing merupakan sambungan dari bodi transmisi dengan bentuk kerucut di ujungnya, dimana terdapat segel oli yang mencegah kebocoran oli transmisi. Extension Housing ini berfungsi untuk melindungi komponen poros keluaran yang keluar dari bodi transmisi dan sebagai tempat memasang gigi speedometer.
12. Speedometer gear
Roda gigi speedometer merupakan roda gigi yang dihubungkan dengan alat pengukur kecepatan kendaraan pada panel dashboard, yang digunakan untuk mengukur kecepatan kendaraan saat berkendara. Roda gigi speedometer ini umumnya dipasang tepat pada poros keluaran, dan roda gigi ini nantinya akan disambungkan ke kabel speedometer.
13. Transmission oil seal
Segel oli transmisi adalah komponen segel yang mencegah kebocoran oli transmisi. Segel oli biasanya dipasang pada poros transmisi, yaitu pada poros masukan dan poros keluaran.
14. Control rod
Fungsi batang kendali menghubungkan tuas pemindah dengan ujung batang. Ini juga digunakan untuk menggerakkan ujung batang.
15. Shift rod end
Ujung shift rod terletak pada poros garpu pemindah dan berfungsi untuk menghubungkan batang kendali ke poros garpu pemindah dan juga menggerakkan poros garpu pemindah saat menghubungkan gigi transmisi.
16. Reverse gear
Reverse gear merupakan komponen transmisi manual yang berfungsi untuk mengubah putaran poros keluaran. Dengan gigi mundur ini, mobil dapat bergerak mundur saat tuas transmisi berada pada posisi R (Mundur).
17. Clutch hub sleeve
Selongsong hub kopling berhubungan langsung dengan selongsong hub. Selongsong hub kopling berfungsi untuk menghubungkan gir utama dengan selongsong hub agar daya putaran dari gigi percepatan dapat langsung diteruskan ke poros utama / poros keluaran.
18. Hub sleeve
Selongsong hub juga disambungkan ke poros utama tepat di dalam alur sehingga pada saat satu buah hub dihubungkan dapat melanjutkan perputaran roda gigi percepatan ke poros utama / poros keluaran. Selongsong hub ini berfungsi sebagai kunci untuk penyetelan gigi percepatan. Dengan komponen ini, poros keluaran dapat diatur untuk berputar atau berhenti.
19. Shifting key (lock pin)
Tombol pemindah (lock pin) dipasang pada selongsong hub dan berfungsi untuk menyalurkan gaya tekan dari selongsong hub ke ring sinkronisasi sehingga terjadi pengereman pada bagian gigi percepatan yang meruncing.
20. Spring key
Kunci pegas dipasang di bagian dalam sleeve hub yang berfungsi untuk menekan tombol pemindah agar tetap menekan hub kopling agar tombol pemindah dapat terus mengunci ring penyelarasan.
21. Interlock system (gear locking mechanism)
Sistem interlock terdiri dari bola pelepas dan pegas yang terletak di poros garpu geser. Pada shift fork shaft, kita dapat menemukan alur dimana detten ball ditekan oleh pegas saat transmisi diposisikan ke gear. Mekanisme perpindahan gigi penahan ini mencegah gigi dan garpu berpindah kembali ke netral. Selain itu, sistem ini digunakan untuk meyakinkan pengemudi bahwa roda gigi terpasang sepenuhnya.