Agoraphobia: Penyebab, Gejala, Diagnosa, Pengobatan
21 Januari 2021
Agoraphobia adalah penyakit di mana Anda takut sendirian di tempat yang luas, seperti plaza, tempat Anda tidak bisa keluar dengan cepat, atau di tempat atau situasi yang sulit mendapatkan pertolongan. Nama agoraphobia awalnya berasal dari gejala tiba-tiba menjadi sangat cemas saat berada di dalam kotak yang besar, namun menjadi lebar bukanlah intinya. Anda merasa cemas saat keluar sendiri, mengantre, pergi ke jalan atau toko yang ramai, atau menggunakan ruang terbatas (terowongan, jembatan, lift) atau kendaraan yang sulit untuk turun (kereta bawah tanah, bus, kereta api).
Penyebab
Penyebab agorafobia adalah serangan panik. Pasien yang pernah mengalami serangan panik di luar rumah enggan keluar sendiri karena khawatir akan mengalami serangan panik saat sendirian di luar, dan dalam kasus yang parah, mereka mengembangkan agorafobia. Sekitar tiga perempat penderita agorafobia mengalami gangguan panik.
Karena agorafobia adalah jenis gangguan kecemasan, penyebab gangguan kecemasan juga menjadi penyebab gangguan tersebut. Penyebab biokimia dari gangguan kecemasan terkait dengan beberapa neurotransmiter (GABA, norepinefrin, dan serotonin). Selain neurotransmitter, faktor genetik dan psikologis juga terkait dengan perkembangan penyakit.
Gejala
Biasanya, agoraphobia mengalami gejala yang radius aktivitasnya berkurang secara bertahap sambil menghindari ruang sempit dan pengap yang sulit dihindari saat suatu masalah terjadi. Agorafobia terjadi saat Anda sendirian, di tengah keramaian, antrean, di jembatan, atau menggunakan transportasi umum. Selain itu, orang yang mengalami serangan panik khawatir bahwa mereka akan muncul kembali saat mereka pergi sendiri, dan menghindari situasi atau tempat di mana mereka pernah mengalami serangan panik di masa lalu.
Diagnosa
Agorafobia didiagnosis dengan mengevaluasi gejala melalui konsultasi dengan dokter. Bersamaan dengan hal tersebut, pemeriksaan fisik juga dilakukan untuk memastikan bahwa kecemasan tersebut bukan disebabkan oleh kondisi fisik.
Pengobatan
Metode pengobatan untuk agorafobia termasuk terapi perilaku kognitif dan terapi obat. Daripada khawatir sendirian, Anda harus mencari terapi perilaku progresif dengan bantuan keluarga dan staf medis Anda.
Jika kecemasannya parah, pengobatan digunakan sesuai kebijaksanaan dokter. Obat harus diresepkan dan diarahkan oleh psikiater. Jika Anda menggunakan obat sesuai kebijaksanaan Anda atau berhenti meminumnya, pengobatan tidak akan bekerja dengan baik dan ada risiko gejala akan memburuk.
Agorafobia dengan gangguan panik sering kali membaik saat gangguan panik membaik. Namun, agorafobia tanpa riwayat gangguan panik memiliki prognosis yang buruk. Agorafobia seringkali kronis, dan komplikasi seperti depresi dan ketergantungan alkohol juga menyertai.