Ilmu Pembantu - Definisi, Konsep dan Apa itu
05 April 2021
Disiplin ilmiah mungkin membutuhkan pengetahuan ilmiah pelengkap lainnya. Pengetahuan lain ini dikenal sebagai ilmu bantu. Fungsinya untuk mendukung dan melengkapi ilmu tertentu, yaitu memberikan dimensi instrumental.
Peran ilmu pembantu di seluruh pengetahuan
Secara umum, semua ilmu mengandalkan ilmu bantu lainnya. Inilah yang terjadi dengan berbagai cabang biologi, ilmu yang menggunakan disiplin tambahan seperti statistik , ilmu komputer atau taksonomi.
Dalam bidang fisika, beberapa ilmu juga bersifat pembantu. Inilah yang terjadi dengan matematika, biologi atau statistik.
Hukum memiliki karakter ilmiah dan dalam perkembangannya perlu resor untuk disiplin hukum pelengkap, seperti kriminal antropologi atau obat hukum.
Astronomi membutuhkan dua ilmu tambahan, fisika dan matematika. Pada saat yang sama, fisika juga memanfaatkan pengetahuan lain, seperti kimia atau biologi.
Jika kita memikirkan sains secara keseluruhan, ada disiplin ilmu tertentu yang dicirikan oleh kondisinya sebagai alat bantu, seperti logika, matematika, atau komputasi . Ketiga disiplin ilmu ini adalah ilmu tambahan (juga dianggap sebagai ilmu formal) dalam arti dalilnya dapat diterapkan pada bidang ilmiah apa pun.
Ilmu bantu sejarah
Sejarah sebagai ilmu memiliki tujuan untuk mengetahui beberapa aspek yang berkaitan dengan masa lalu. Untuk mencapai tujuan ini, sejarawan perlu menggunakan ilmu bantu yang sangat beragam. Jika seorang sejarawan ingin mengetahui konteks di mana penemuan Amerika terjadi, ia harus terbiasa dengan kartografi , ilmu yang mempelajari peta dan bagan navigasi.
Saat meneliti Kekaisaran Romawi, sejarawan harus memperhatikan hukum Romawi . Contoh-contoh ini memungkinkan kita untuk mengingat bahwa sejarah adalah ilmu umum dan membutuhkan instrumen ilmiah yang lebih khusus dan lebih khusus.
Sejarah memiliki berbagai macam ilmu pembantu, seperti lambang, silsilah, numismatik, ilmu arsip atau papyrologi.
Perlu diingat bahwa pengetahuan tentang suatu tahapan dalam sejarah hanya dapat dicapai dengan perspektif interdisipliner. Dengan kata lain, beberapa disiplin ilmu harus menyatu dengan kontribusinya yang berbeda sehingga memungkinkan untuk memberikan penjelasan tentang apa yang terjadi di masa lalu.
Ilmu bantu sejarah dapat dipahami dalam arti ganda: sebagai bidang studi yang melayani sejarawan dan, secara paralel, sebagai ilmu otonom yang dapat dipelajari terlepas dari kegunaan hipotetisnya sebagai alat sejarah.