-->

Definisi Teori Heliosentris

Meskipun teori ini telah dikemukakan sedini abad lll SM. C oleh astronom Yunani Aristarco de Samos, penciptaan terakhirnya terjadi pada abad ketujuh belas. Orang yang merumuskannya adalah Nicolás Copernicus, seorang biarawan Polandia yang merevolusi astronomi. 

Dari zaman kuno hingga abad ketujuh belas, komunitas ilmiah dan teolog mempertahankan teori geosentris. Menurut dalilnya, Bumi adalah pusat alam semesta dan Matahari serta semua planet yang mengelilinginya.


Konsepsi baru Copernicus mengakhiri paradigma geosentrisme. Jadi, dalam heliosentrisme dinyatakan bahwa Matahari menempati pusat alam semesta dan bahwa Bumi serta planet-planet berputar mengelilinginya.

Apakah proposal heliosentris benar?

Saat ini komunitas ilmiah memvalidasi teori ini, tetapi hanya sebagian. Penelitian baru mempertanyakan beberapa aspek heliosentrisme.

Ingatlah bahwa seabad setelah Copernicus, astronom Johannes Kepler menyajikan data baru yang bertentangan dengan tesis Copernicus. Kepler menunjukkan bahwa lintasan planet tidak sepenuhnya melingkar, tetapi berbentuk elips dan kecepatannya bervariasi saat mendekati Matahari.

Di sisi lain, Copernicus dianggap tidak tahu bagaimana membedakan gagasan tentang alam semesta dan galaksi, karena Matahari adalah pusat galaksi kita tetapi bukan dari alam semesta.

Di margin kesalahan ini, pose heliosentris Copernican diterima sebagai valid oleh komunitas ilmiah.

Ide yang mengubah citra dunia dan menggusur manusia dari pusat alam semesta

Heliosentrisme mewakili revolusi ilmiah tingkat pertama. Pergeseran paradigma ini memengaruhi astronomi dan bidang serta disiplin ilmu lainnya. Terlepas dari keberhasilannya yang tak terbantahkan, ketika teori baru itu dikemukakan, para teolog Katolik secara radikal menentangnya karena bertentangan dengan Kitab Suci dan filsuf besar Aristoteles.

Copernicus sendiri tahu bahwa penelitiannya akan menimbulkan kontroversi besar di dalam gereja dan untuk alasan ini dia memutuskan untuk tidak mempublikasikan karyanya tentang teori heliosentris (Copernicus meninggal pada tahun 1543 dan karyanya "On the revolutions of celestial spheres" diterbitkan satu tahun setelahnya. kematiannya).

Sebaliknya, tidak boleh dilupakan bahwa pada abad kedelapan belas Galileo Galilei dituduh bidah dan dipaksa untuk meninggalkan ide-idenya ketika dia mencoba untuk mengkonsolidasikan tesis Copernican.

Atas

Tengah 1

Tengah 2

Bawah