Definisi Nol Mutlak (Absolute Zero)
30 Maret 2021
Konsep nol mutlak tidak mengacu pada derajat nol konvensional pada skala celsius, tetapi terkait dengan ukuran dingin yang ekstrim. Lebih khusus lagi, nol mutlak, menurut beberapa ilmuwan, adalah kecenderungan alam semesta menuju pembekuan definitif.
Dari sudut pandang fisika , gagasan tentang nol mutlak muncul pada abad ke-19, ketika skala suhu absolut ditentukan dan disimpulkan bahwa tidak ada yang lebih dingin dari nol absolut, yaitu keadaan di mana suhu atom berhenti menghasilkan energi.
Ide dasar dari konsep tersebut
Mereka yang mempelajari alam semesta ingat bahwa semua panas dan energi yang ada pada permulaan waktu (Bing Bang yang terkenal) perlahan dan berangsur-angsur memudar. Akibatnya, jika panas berkurang dengan kecepatan tertentu , ini berarti akan datang waktunya di mana tidak akan ada panas atau energi tetapi pendinginan total alam semesta akan diberlakukan. Tren bertahap namun konstan menuju pembekuan ini disebut nol absolut. Dengan kata lain, nol mutlak mewakili kemungkinan akhir dari segala sesuatu yang ada di alam semesta.
Kekurangan energi yang secara bertahap terjadi di seluruh alam semesta adalah proses tak terhindarkan dan, oleh karena itu, di beberapa titik tidak akan ada energi. Jadi, nol mutlak sama dengan kekurangan energi yang diperkirakan akan terjadi di masa depan yang sangat jauh dan tidak mudah untuk menghitung kapan.
Konsekuensi dari nol mutlak dan akhir alam semesta
Menurut para ahli fenomena ini, ketika nol mutlak terjadi, matahari akan habis terbakar dan planet-planet akan hancur total. Dengan cara ini, tidak akan ada reaksi kimia atau reaksi biologis dan kehidupan seperti yang kita pahami akan lenyap.
Para ahli alam semesta berpendapat bahwa gagasan tentang nol mutlak dapat dibandingkan dengan jam tangan yang tidak lagi memiliki lilitan dan berhenti bekerja. Di sisi lain, nol mutlak setara dengan tidak ada, sebuah konsep yang sulit dipahami oleh pikiran manusia.
Memikirkan alam semesta tanpa ketiadaan sama dengan membayangkan totalitas realitas tanpa bintang, tanpa lubang hitam atau tanpa katai putih. Dalam ketiadaan yang besar itu tidak akan ada neutron atau proton, hanya kegelapan dan dingin.
Gagasan tentang nol mutlak mengingatkan kita pada beberapa cerita mitologis atau religius, yaitu akhir zaman atau kehancuran umat manusia oleh suatu bencana.
Mengingat tren nol absolut (yang menyiratkan akhir alam semesta) beberapa ilmuwan berpendapat bahwa tidak begitu jelas bahwa alam semesta akan menghilang, karena keberadaan energi gelap menunjukkan bahwa alam semesta mengembang secara permanen.