-->

Definisi Big Crunch

Komunitas ilmiah telah membuat kemajuan luar biasa dalam hukum yang mengatur alam semesta. Namun, tidak ada teori tunggal mengenai asal dan tujuannya. Dalam pengertian ini, mereka yang berfokus pada pembentukan asli alam semesta cenderung mempertahankan teori Big Bang dan mereka yang mengusulkan akhirnya telah mengembangkan teori Big Crunch.


Big Bang dan Big Crunch, dua teori yang saling melengkapi

Dalam teori Big Bang disebutkan bahwa alam semesta terus berkembang. Fenomena ini adalah konsekuensi logis dari dua keadaan: pada momen aslinya terjadi ledakan besar disertai munculnya materi yang mengembang akibat aksi panas dan, pada saat yang sama, efek gaya gravitasi antar planet melambat. menuruni ekspansi kosmos secara bertahap.

Konsekuensinya, saat ekspansi berkontraksi, pasti akan ada keruntuhan. Ketika ini terjadi, Big Crunch akan terjadi, ungkapan bahasa Inggris yang dapat diterjemahkan sebagai "the great crunch" atau "the great collapse".

Dari asal sampai akhir

Materi yang mengembang mendominasi alam semesta dalam kombinasi kompleks proton, elektron, dan neutron yang membentuk atom. Kemudian unsur kimia pertama terbentuk: nitrogen, helium, dan litium. Dalam pengertian ini, diyakini bahwa pada awalnya kosmos adalah massa materi dan antimateri yang membingungkan. Realitas tentang alam semesta awal ini telah diuraikan melalui akselerator partikel.

Pada tingkat berikutnya, saling gravitasi tarik menghasilkan pengelompokan galaksi (menurut teori saat ini, galaksi berasal dari akumulasi materi dalam proses fusi). Evolusi semacam itu menyiratkan perluasan ruang secara permanen.

Menurut teori Big Crunch, fenomena perluasan alam semesta akan berakhir dengan kontraksi yang pasti. Dengan kata lain, alih-alih tumbuh, efek sebaliknya akan terjadi, yaitu ledakan besar di mana semua galaksi akan bergabung karena aksi suhu tinggi. Karenanya, akan terbentuk lubang hitam yang besar dan sangat padat yang akan menyerap semua materi yang ada. Teori tentang akhir alam semesta ini tidak spekulatif, karena didasarkan pada pengamatan ledakan supernova yang tidak ada lagi setelah ledakan.

Teori Big Crunch terkadang diartikan sebagai pandangan melingkar dari waktu kosmik.

Keruntuhan Besar tidak selalu berarti bahwa alam semesta lenyap secara permanen. Faktanya, beberapa ahli kosmologi berpendapat bahwa ini akan menjadi langkah pasti untuk permulaan baru alam semesta.

Gagasan tentang reboot alam semesta memiliki dimensi metafisik , karena mengingatkan kita pada teori Kembalinya Abadi yang telah dikemukakan oleh para filsuf Stoa zaman kuno.

Atas

Tengah 1

Tengah 2

Bawah